Hanya dua Nabi yang Allah SWT sebutkan dalam Al-Qur’an sebagai khalifah, Nabi Adam a.s dan Nabi Daud a.s. Manusia Allah SWT telah tetapkan sebagai khalifah di bumi. Lalu bagaimanakah sebaiknya sifat seorang khalifah itu? Nouman Ali Khan menjelaskan dengan mengutip Al-Qur’an Saad (38:26):
يٰدَاوٗدُ اِنَّا جَعَلْنٰكَ خَلِيْفَةً فِى الْاَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوٰى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَضِلُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۢبِمَا نَسُوْا يَوْمَ الْحِسَابِ ࣖ
(Allah berfirman), “Wahai Dawud! Sesungguhnya engkau Kami jadikan khalifah (penguasa) di bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sungguh, orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari Perhitungan.”
Ayat ini didahului dengan kisah Nabi Daud a.s yang didatangi 2 orang/kelompok yang sedang berselisih. Namun Nabi Daud a.s yang ketiga itu sebagai seorang raja juga hakim bagi rakyatnya menyimpulkan sesuatu hanya setelah mendengar dari salah satu pihak saja. Di ayat selanjutnya Nabi Daun a.s sadar akan kesalahannya dan memohon ampun kepada Allah SWT.
Dari sini pelajaran yang dapat kita ambil adalah jika kita ingin menjadi khalifah yang Allah SWT ridhai, maka lihatlah sesuatu secara menyeluruh dan tidak tebang pilih.
Ketika mendapat informasi tentang buruknya seseorang atau kelompok tertentu, lakukanlah tabayyun terlebih dahulu.
Manusia telah Allah SWT berikan kuasa terhadap banyak hal. Kuasa terhadap tangan, mulut, waktu, ilmu, informasi dan narasi, harta, kedudukan, dan lain-lain. Misalnya, seorang teman yang terpengaruh hoax memiliki kuasa mengarahkan kawan-kawan dekatnya untuk percaya pada hoax tersebut. Seorang Ibu memiliki kemampuan menimbulkan rasa cinta atau benci dihati anak-anaknya terhadap seseorang. Seorang warga mampu mempengaruhi warga lain untuk membenci suatu ide atau sebuah kelompok. Namun, apakah kekuasaan dan kemampuan yang Allah SWT amanahkan tersebut telah digunakan sebagaimana yang Allah SWT inginkan?
Jangan lupa, kekuasaan tersebut akan Allah SWT minta pertanggungjawaban nantinya.
Mari belajar menjadi khalifah yang adil seperti Nabi Daud a.s yang segera sadar akan kesalahannya, bertaubat, dan memperbaiki dirinya menjadi khalifah yang Allah SWT ridhai.
New Comment